Mari kita perhatikan tentang pakaian yang kita pakai sehari-hari. Darimana asalnya? siapa yang membuat? dan yang paling penting, bagaimana berakhirnya benda ini setelah tidak terpakai. Industri fashion dunia ternyata memiliki masalah terhadap lingkungan yang besar terutama pada industri slow fashion. Jadi disini kita akan membedah apa itu slow fashion dan apa dampak buruknya terhadap lingkungan.
Industri pakaian menghasilkan sekitar 92 juta ton limbah tekstil setiap tahun, membuatnya sebagai salah satu limbah industri terbesar di dunia, tepat dibelakang makanan dan konstruksi. Kebanyakan limbah ini berakhir pada tempat pembuangan sampah dan membutuhkan seminialnya satu dekade untuk terurai, menghasilkan limbah kimia, dan berkontribusi banyak atas masalah lingkungan. Penyumbang paling besar dalam limbah pakaian adalah trend fast fashion, dimana pakaian diproduksi dengan bahan yang murah sehingga membuat pakaian tidak tahan lama, dan mengurangi kualitasnya.
Namun apakah ada solusinya? bagaimana jika pakaian yang kita pakai saat ini memiliki harapan yang baik untuk lingkungan?
Revolusi Slow Fashion: Apa Itu dan Kenapa Hal Itu Penting
Tidak seperti fast fashion, slow fashion adalah industri yang mementikan kualitas dibanding kuantitas pakaian, memaksa pelanggan dan produsen untuk mementingkan ketahanan, seni, dan kualitas produk yang mereka kenakan.
Namun slow fashion adalah tentang mindset juga. Hal ini menuntut kita untuk berpikir lebih jauh tentang pakaian yang kita kenakan. Daripada menuruti trend yang ada sekarang, kita dituntut untuk memiliki gaya yang tidak tergantikan oleh zaman, untuk menginvestasikan dana kita kepada pakaian yang bisa digunakan di masa depan, untuk menghargai usaha dari pengerajin pakaian.
Peran Industri Fashion Dalam Keberlanjutan Lingkungan
Industri slow fashion adalah istilah untuk pakaian yang menggunakan bahan alami, organik, dan bahan daur ulang. Produk ini kadang menggunakan pewarna natural, mereduksi polusi, dan membayar pekerjanya dengan gaji yang adil untuk mempertahankan kualitasnya.
Namun, apa yang benar-benar membedakan industri slow fashion dan fast fashion adalah komitmennya terhadap keterbukaan kepada pelanggan. Artinya, semua ini adalah tentang pelanggan yang mengetahui apa bahan dari pakaian kamu, bagaimana pakaian itu dibuat, dan dampaknya terhadap lingkungan dan orang-orang yang terlibat dalam pembuatannya.
Kami menerapkan etos slow fashion dengan mengatasi salah satu tantangan lingkungan terbesar, yaitu sampah plastik. Disetiap tahunnya, ada jutaan ton plastik mengancam lautan dan menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, bagaimana jika sampah tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang indah, fungsional, dan berdampak positif terhadap lingkungan?
Bagaimana Cara Kamu Mengatasi Masalah Fast Fashion?
Kita semua tahu bahwa membuat suatu pilihan dapat terasa berat, terutama ketika yang sudah kita lakukan selama ini sudah terasa nyaman. Namun, perubahan kecil dapat memberikan dampak yang besar, dan bersama-sama, kita dapat menciptakan dampaj baik yang dapat mengubah industri ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi masalah pada industri fast fashion:
1. Pilihlah Kualitas Daripada Kuantitas. Berinvestasilah pada pakaian yang memiliki kualitas tinggi, yang tidak mudah rusak,, yang dapat dipakai selama bertahun-tahun, bukan hanya dalam hitungan bulan. Tanyakan pada diri kamu sendiri sebelum memutuskan membeli pakaian: Apakah aku bisa mengenakannya dalam 30 kali atau lebih? Jika tidak, apakah itu layak untuk dibeli?
2. Pilihlah Bahan yang Ramah Lingkungan. Belilah pakaian yang terbuat dari bahan organik, atau bahan daur ulang. Kain seperti poliester daur ulang, wol, atau katun organik adalah pilihan yang terbaik..
3. Beli Lebih Sedikit, tapi Lebih Berkualitas. Lebih baik kamu memliki pakaian yang sedikit namun memiliki kualitas yang baik daripada memiliki banyak pakaian tapi kualitasnya jelek. Pilihlah pakaian yang dapat dikombinasikan dengan pakaian yang sudah kamu miliki, sehingga kamu akan mengurangi kebutuhan untuk membeli pakaian.
4. Perpanjang Umur Pakaian Kamu. Perbaiki pakaian yang rusak, gunakan kembali pakaian lama, atau sumbangkan pakaian yang sudah tidak kamu pakai. Bahkan tindakan kecil seperti memperbaiki kancing atau menjahit sobekan dapat mengurangi limbah tekstil yang berjuta ton ini.
Karya Kreatif Menyediakan Kebutuhkan Sanitasi Untuk Rumah dan Kantor Kamu!
Kesimpulan
Setiap pakaian yang kamu beli adalah sesuatu yang akan berdampak kepada lingkungan. Dengan memilih slow fashion, kamu telah berkontribusi untuk menghentikan eksploitasi dan kerusakan lingkungan.
CV Karya Kreatif Kami Menyediakan Kebutuhan Sanitasi Rumah Sakit Lengkap seperti Kantong Limbah Medis dan Non Medis, Tempat Sampah, Kontainer Sampah, Safetybox (Kotak limbah Jarum) dan Kebutuhan Sanitasi Lainnya