Dalam beberapa tahun terakhir, banyak komunitas yang melarang penggunaan styrofoam dalam penggunaan yang berhubungan dengan konsumsi manusia baik makanan atau minuman. Dari hal itu menimbulkan banyak pertanyaan yaitu, memangnya apa bahaya styrofoam? kali ini, kita akan membahas tentang apa bahaya dari styrofoam dan apa yang seharusnya kita lakukan untuk kesehatan manusia dan lingkungan kedepannya.
Styrofoam adalah tipe plastik yang bisa digunakan dalam skala yang cukup luas. Salah satu kegunaan dari styrofoam yang selama ini digunakan adalah untuk bungkus makanan dan minuman. Hal ini cukup lumrah ditemukan pada toko makanan cepat saji atau di pinggir jalan, hampir semuanya menggunakan styrofoam untuk pembungkus makanan dan minuman karena harganya yang cukup murah dipasaran. Namun dari semua ini, banyak kerugian yang ditimbulkan baik untuk manusia dan lingkungan atas penggunaan styrofoam.
Styrofoam membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Para peneliti membuktikan bahwa styrofoam akan tetap ada di dalam bumi selama ribuan tahun dan mengancam banyak nyawa makhluk hidup dalam waktu yang lama. Ini artinya jika Gajah Mada membuang styrofoam selama waktu hidupnya, benda itu akan masih ada hingga saat ini.
2. Tidak Bisa Didaur Ulang
Styrofoam tidak bisa didaur ulang. Walaupun sekarang sudah banyak komunitas yang membuat program daur ulang, hampir tidak ada yang menerima styrofoam untuk didaur ulang. Walaupun masih ada beberapa yang bisa mendaur ulang styrofoam, namun itu hanya satu atau dua dan membutuhkan biaya yang besar untuk melakukannya. Daur ulang styrofoam itupun bukan untuk dijadikan bahan pakai lainnya, namun untuk bahan bakar minyak dan akan kembali lagi menjadi polusi untuk lingkungan. Walaupun demikian, kebanyakan orang akan lebih memilih membuang styrofoam dan berakhir pada tempat pembuangan akhir.
3. Membunuh Hewan
Walaupun biaya produksi styrofoam tidak mahal, harga dari dampak untuk manusia dan lingkungan yang ditimbulkanlah yang cukup mahal. Karena benda ini tidak dapat didaur ulang, styrofoam berbahaya bagi makhluk hidup. Ketika styrofoam menjadi butiran yang lebih kecil, partikel ini akan masuk kedalam lingkungan dan hewan kadang mengiranya adalah makanan. Hewan liar seperti burung laut akan memakannya dan memberikannya kepada anak-anak mereka, mengisi perut mereka dengan plastik. Ketika perut mereka terisi dengan plastik, mereka tidak akan merasa lapar, namun mereka akan kekurangan gizi hingga mati atau mendapat cacat permanen. Karena styrofoam dapat mengambang di air, benda ini dapat berjalan memutari dunia hingga berakhir mencemari lingkungan atau di perut hewan.
4. Menyebabkan Kanker
Styrofoam juga dapat berdampak kepada kesehatan manusia karena kandungan kimia didalamnya. Salah satu bahan utama dari styrofoam adalah styrene, benda ini telah diidentifikasi oleh Department of Health and Human Serviices America sebagai bahan karsinogenik atau dapat memicu kanker. Bahan kimia ini berpotensi untuk larut kedalam makanan dan minuman yang berkontak langsung dengan styrofoam. Tentunya hal ini sangat membahayakan. Begitu pula dengan orang yang bekerja pada pabrik styrofoam, mereka juga akan merasakan dampak kesehatan yang ditimbulkan dari bahan kimia ini. Udara yang terkontaminasi styrene akan berdampak pada kerusakan paru-paru dan saraf secara permanen.
Karya Kreatif Menyediakan Kebutuhkan Sanitasi Untuk Rumah dan Kantor Kamu!
Kesimpulan
Styrofoam adalah penyumbang yang besar dalam polusi plastik. Benda ini mengancam kesehatan baik manusia maupun hewan, dan merusak lingkungan dengan zat kimianya. Kita sangat perlu untuk menghentikan penggunaan styrofoam dengan berganti kepada alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti kardus dan karton. Dengan mendukung komunitas yang peduli terhadap lingkungan, kamu sudah satu langkah lebih baik untuk memperbaiki lingkungan. Kamu juga bisa memulai dari diri kamu sendiri dengan membawa tumbler atau tepak makan sendiri ketika ingin membeli makan sehingga tidak ada zat styrene yang mengontaminasi makanan kamu.
CV Karya Kreatif Kami Menyediakan Kebutuhan Sanitasi Rumah Sakit Lengkap seperti Kantong Limbah Medis dan Non Medis, Tempat Sampah, Kontainer Sampah, Safetybox (Kotak limbah Jarum) dan Kebutuhan Sanitasi Lainnya